Pengantar markup data terstruktur di Google Penelusuran
Google Penelusuran bekerja keras untuk memahami isi sebuah halaman. Anda dapat membantu kami dengan memberikan petunjuk eksplisit tentang arti halaman ke Google dengan menyertakan data terstruktur di halaman itu. Data terstruktur adalah format terstandar untuk memberikan informasi tentang sebuah halaman dan mengelompokkan isinya; misalnya, di halaman resep, apa saja bahannya, waktu memasak dan suhunya, kalori, dan seterusnya.
Mengapa perlu menambahkan data terstruktur ke halaman?
Penambahan data terstruktur dapat membuat hasil penelusuran lebih menarik bagi pengguna dan mendorong mereka untuk berinteraksi lebih lanjut dengan situs Anda. Hal ini disebut sebagai hasil kaya. Berikut ini beberapa studi kasus pada situs yang telah mengimplementasikan data terstruktur untuk situsnya:
- Rotten Tomatoes menambahkan data terstruktur ke 100.000 halaman unik dan berhasil mencapai rasio klik-tayang 25% lebih tinggi untuk halaman yang ditingkatkan dengan data terstruktur, dibandingkan halaman tanpa data terstruktur.
- Food Network mengonversi 80% halaman situsnya untuk mengaktifkan fitur penelusuran, dan meraih peningkatan kunjungan sebesar 35%.
- Rakuten mendapati bahwa pengguna menghabiskan waktu 1,5 kali lebih lama di halaman yang mengimplementasikan data terstruktur dibandingkan halaman tanpa data terstruktur, dan mencapai tingkat interaksi 3,6 kali lebih tinggi di halaman AMP yang menyertakan fitur penelusuran dibandingkan halaman AMP tanpa fitur.
- Nestlé mengukur halaman yang ditampilkan sebagai hasil kaya di penelusuran, dan mendapatkan rasio klik-tayang 82% lebih tinggi dibandingkan halaman tanpa hasil kaya.
Cara kerja data terstruktur di Google Penelusuran
Google menggunakan data terstruktur yang ditemukan di web untuk memahami isi halaman, dan juga untuk mengumpulkan informasi tentang web dan dunia secara umum, seperti informasi tentang orang, buku, atau perusahaan yang disertakan dalam markup. Misalnya, berikut adalah cuplikan data terstruktur JSON-LD yang mungkin muncul di halaman resep, yang menjelaskan judul resep, penulis resep, dan detail lainnya:
<html> <head> <title>Party Coffee Cake</title> <script type="application/ld+json"> { "@context": "https://schema.org/", "@type": "Recipe", "name": "Party Coffee Cake", "author": { "@type": "Person", "name": "Mary Stone" }, "datePublished": "2018-03-10", "description": "This coffee cake is awesome and perfect for parties.", "prepTime": "PT20M" } </script> </head> <body> <h2>Party coffee cake recipe</h2> <p> <i>by Mary Stone, 2018-03-10</i> </p> <p> This coffee cake is awesome and perfect for parties. </p> <p> Preparation time: 20 minutes </p> </body> </html>
Google Penelusuran juga menggunakan data terstruktur untuk mengaktifkan berbagai fitur dan peningkatan kualitas hasil penelusuran khusus. Misalnya, halaman resep dengan data terstruktur yang valid akan memenuhi syarat untuk muncul dalam hasil penelusuran yang disertai gambar, seperti yang ditampilkan di sini:
Tampilan penelusuran
Data terstruktur
<html> <head> <title>Apple Pie by Grandma</title> <script type="application/ld+json"> { "@context": "https://schema.org/", "@type": "Recipe", "name": "Apple Pie by Grandma", "author": "Elaine Smith", "image": "https://images.edge-generalmills.com/56459281-6fe6-4d9d-984f-385c9488d824.jpg", "description": "A classic apple pie.", "aggregateRating": { "@type": "AggregateRating", "ratingValue": 4.8, "reviewCount": 7462, "bestRating": 5, "worstRating": 1 }, "prepTime": "PT30M", "totalTime": "PT1H30M", "recipeYield": 8, "nutrition": { "@type": "NutritionInformation", "calories": "512 calories" }, "recipeIngredient": [ "1 box refrigerated pie crusts, softened as directed on box", "6 cups thinly sliced, peeled apples (6 medium)" ] } </script> </head> <body> </body> </html>
Karena data terstruktur melabeli setiap elemen individual pada resep, pengguna dapat menelusuri resep Anda berdasarkan bahan, jumlah kalori, waktu memasak, dan seterusnya.
Data terstruktur dikodekan menggunakan markup dalam halaman di halaman tempat informasi tersebut berlaku. Data terstruktur di halaman tersebut menjelaskan konten di dalamnya. Jangan membuat halaman kosong yang hanya menampung data terstruktur, dan jangan menambahkan data terstruktur tentang informasi yang tidak terlihat oleh pengguna, meskipun jika informasi tersebut akurat. Untuk panduan teknis dan pedoman kualitas lainnya, lihat Panduan umum data terstruktur.
Pengujian Hasil Kaya adalah alat yang mudah serta berguna untuk memvalidasi data terstruktur Anda, dan dalam beberapa kasus, mempratinjau fitur di Google Penelusuran. Cobalah:
Kosakata dan format data terstruktur
Dokumentasi ini menjelaskan properti mana yang wajib, direkomendasikan, atau opsional untuk data terstruktur yang memiliki arti khusus bagi Google Penelusuran. Sebagian besar data terstruktur Penelusuran menggunakan kosakata schema.org. Namun, untuk perilaku Google Penelusuran yang definitif, sebaiknya Anda mengandalkan dokumentasi Pusat Google Penelusuran, bukan dokumentasi schema.org. Ada lebih banyak atribut dan objek dalam schema.org yang tidak diwajibkan oleh Google Penelusuran; atribut dan objek tersebut mungkin berguna untuk mesin telusur, layanan, alat, dan platform lainnya.
Pastikan untuk memeriksa data terstruktur Anda menggunakan Pengujian Hasil Kaya selama pengembangan, dan Laporan status hasil kaya setelah deployment, untuk memantau validitas halaman Anda, yang mungkin rusak setelah deployment akibat masalah template atau penayangan.
Anda harus menyertakan semua properti wajib untuk sebuah objek agar objek tersebut memenuhi syarat untuk ditampilkan di Google Penelusuran dengan tampilan yang lebih baik. Secara umum, menetapkan lebih banyak fitur yang direkomendasikan akan memberikan peluang lebih besar bagi informasi untuk muncul di hasil Penelusuran dengan tampilan yang lebih baik. Namun, memasukkan lebih sedikit properti direkomendasikan yang lengkap dan akurat lebih penting daripada memasukkan semua properti direkomendasikan tetapi dengan data yang kurang lengkap, salah format, atau tidak akurat.
Selain properti dan objek yang didokumentasikan di sini, Google dapat memanfaatkan properti
sameAs
dan data terstruktur
schema.org
lainnya. Sebagian dari elemen ini dapat digunakan untuk mengaktifkan fitur-fitur Penelusuran mendatang, jika
dianggap berguna.
Format yang didukung
Google Penelusuran mendukung data terstruktur dalam format berikut, kecuali jika dijelaskan sebaliknya. Umumnya, kami merekomendasikan agar menggunakan format yang paling mudah untuk Anda terapkan dan pelihara (sebagian besar memilih JSON-LD); ketiga format berikut sama saja bagi Google, selama markup valid dan diterapkan dengan benar sesuai dengan dokumentasi fitur.
Format | |
---|---|
JSON-LD* (Direkomendasikan) | Notasi JavaScript yang disematkan dalam tag <script> di elemen <head>
dan <body> pada halaman HTML. Markup
tidak disisipi dengan teks yang terlihat oleh pengguna, sehingga item data bertingkat menjadi lebih mudah
untuk dinyatakan, seperti Country PostalAddress
MusicVenue pada Event .
Selain itu, Google dapat membaca data JSON-LD saat data itu dimasukkan secara dinamis
ke isi halaman, seperti dengan kode JavaScript atau widget tersemat dalam
sistem pengelolaan konten Anda. |
Microdata | Spesifikasi HTML komunitas terbuka yang digunakan untuk membuat tingkatan data terstruktur dalam konten HTML. Seperti RDFa, Microdata menggunakan atribut tag HTML untuk menamai properti yang ingin Anda
tampakkan sebagai data terstruktur. Microdata biasanya digunakan di elemen <body> , tetapi dapat juga digunakan di elemen <head> . |
RDFa | Ekstensi HTML5 yang mendukung data tertaut dengan memasukkan
atribut tag HTML yang
sesuai dengan konten yang terlihat oleh pengguna yang ingin Anda deskripsikan untuk mesin telusur. RDFa
biasanya digunakan di bagian <head> dan <body> halaman HTML. |
Panduan data terstruktur
Pastikan untuk mengikuti panduan umum data terstruktur, serta panduan lain khusus untuk jenis data terstruktur Anda; jika tidak, data terstruktur Anda mungkin tidak memenuhi syarat untuk muncul di hasil kaya Google Penelusuran.
Mulai menggunakan data terstruktur
Jika Anda baru mengenal data terstruktur, baca panduan bagi pemula terkait data struktur di schema.org. Meskipun panduan tersebut berfokus pada Microdata, ide dasarnya relevan untuk JSON-LD dan RDFa. Untuk panduan langkah demi langkah terkait cara menambahkan data terstruktur ke halaman web, lihat codelab data terstruktur kami.
Setelah Anda memahami dasar-dasar data terstruktur, jelajahi daftar fitur data terstruktur di Google Penelusuran dan pilih fitur untuk diterapkan. Setiap panduan membahas cara menerapkan data terstruktur secara terperinci dengan tujuan membuat situs Anda memenuhi syarat untuk ditampilkan di hasil kaya Google Penelusuran.
Mengukur efek data terstruktur
Anda mungkin ingin membandingkan performa halaman yang menggunakan data terstruktur dengan halaman yang tidak menggunakan data terstruktur, untuk memutuskan apakah hasilnya sepadan dengan usaha Anda. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menjalankan pengujian sebelum dan sesudah pada beberapa halaman di situs Anda. Proses ini bisa sedikit rumit, mengingat kunjungan halaman dapat bervariasi untuk satu halaman karena berbagai alasan.
- Ambil beberapa halaman di situs Anda yang tidak menggunakan data terstruktur apa pun, dan memiliki data dari beberapa bulan di Search Console. Pastikan untuk memilih halaman yang tidak akan terpengaruh oleh waktu dalam setahun atau aktualitas konten; gunakan halaman yang tidak akan banyak berubah, tetapi masih cukup populer untuk sering dibaca agar menghasilkan data yang berarti.
- Tambahkan data terstruktur atau fitur lainnya ke halaman Anda. Pastikan markup valid, dan Google telah menemukan data terstruktur Anda menggunakan Alat Inspeksi URL di halaman Anda.
- Catat performa selama beberapa bulan di Laporan performa, lalu filter menurut URL untuk membandingkan performa halaman Anda.